Toggle Sidebar
Entertainment

Pencegahan Gagal Ginjal Pada Anak

2024-10-08
Pencegahan Gagal Ginjal Pada Anak image

Saat ini sedang ramai pemberitaan tentang peningkatan angka kasus anak dengan penyakit ginjal kronik. Meski tak signifikan, namun setidaknya ada peningkatan jumlah anak per bulan yang memerlukan cuci darah rutin. Fenomena tersebut tentu cukup mengkhawatirkan, sebab cuci darah jika terjadi pada anak, maka perlu dilakukan dalam jangka waktu yang panjang alias seumur hidup.

 

Cedera ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) didefinisikan sebagai penurunan fungsi ginjal secara akut dan ditentukan oleh kreatinin serum dan keluaran urin. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa faktor risiko AKI pada anak dibedakan berdasarkan etiologinya. Faktor risiko pra-gagal ginjal dan gagal ginjal yang paling umum adalah sepsis dan obat-obatan nefrotoksik. Gagal ginjal disebabkan karena kerusakan organ tubuh tersebut sudah cukup parah atau terjadi dalam waktu yang lama sehingga terjadi penumpukan kadar garam serta bahan kimia lain pada tubuh. Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya gagal ginjal anak, di antaranya:

1.      Mengalami keracunan zat tertentu.

2.      Kebutuhan cairan tubuh anak tidak tercukupi dalam kurun waktu panjang.

3.      Telah mengalami penyakit ginjal tertentu, seperti radang ginjal akut, glomerulonefritis, dan sejenisnya.
4.      Efek samping dari obat-obatan tertentu.

5.      Menderita sindrom hemolitik uremik (pembuluh darah kecil pada ginjal meradang dan rusak).

6.      Kondisi yang menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, seperti penyakit  jantung, operasi, perdarahan, dan lain sebagainya.

 

Para orangtua dihimbau untuk waspada dan mengamati gejala-gejala yang bisa dicurigai penyakit gagal ginjal pada anak-anak. Gejala gagal ginjal yang timbul pada anak-ana, antara lain:

  1. Kehilangan berat badan atau pertumbuhan yang melambat.
  2. Tekanan darah tinggi.
  3. Mual dan muntah.
  4. Sering buang air kecil atau kurang buang air kecil.
  5. Urin berdarah atau berbusa.
  6. Oedema (pembengkakan) terutama pada mata, kaki, atau pergelangan kaki.
  7. Lesu atau kelelahan.

 

Untuk mencegah terjadinya gagal ginjal pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi gejala-gejala awal gagal ginjal.

  1. Pola Hidup Sehat

Menerapkan pola hidup sehat yang termasuk olahraga teratur, makanan dengan gizi seimbang, dan tidak berlebihan dalam konsumsi gula dan garam.

  1. Mengatur Pola Makan

Mengatur pola makan dengan membatasi konsumsi protein, kalium, dan fosfor untuk membantu meningkatkan fungsi ginjal.

  1. Menghindari Obat-Obatan yang Tidak Tepat

Menghindari penggunaan obat-obatan yang tidak tepat, berlebihan  dan tidak sesuai dengan resep dokter.

 

Gagal ginjal pada anak-anak merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian dan penanganan segera. Menyadari gejala-gejala awal dan mencari bantuan medis tepat waktu dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang diperlukan. Dengan pengelolaan yang tepat, banyak anak dengan gagal ginjal dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan ginjal pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan terapi yang tepat.

 

Referensi:

  1. Becherucci, Francesca & Roperto, Rosa Maria & Materassi, Marco & Romagnani, Paola. (2016). Chronic kidney disease in children. Clinical Kidney Journal. 9. sfw047. 10.1093/ckj/sfw047.
  2. Rezende, Celina & Pinheiro, Sérgio & Cherchiglia, Mariangela & Rocha, Hugo & Penido, Maria Goretti. (2023). Epidemiology of Pediatric Chronic Kidney Disease and Pediatric kidney Failure: what we Learn from the Studies Citation. International Journal of Clinical Nephrology. 5. 1. 10.31579/2834-5142/068