Air Susu Ibu (ASI) memiliki manfaat yang besar bagi ibu dan bayi, seperti membantu menjaga dan meningkatkan daya imunitas tubuh bayi, sumber paling sempurna bagi pemenuhan nutrisi bayi di 6 bulan pertama kehidupannya, mengoptimalkan tumbuh kembangnya atau mencegah kondisi stunting. Manfaat ASI lainnya sangat banyak, salah satu yang diharapkan adalah untuk perkembangan kecerdasan anak.
Perkembang otak anak akan mencapai optimal hingga 80% selama periode 1000 hari pertama kehidupan dan ASI menjadi salah satu factor penting yang terlibat di dlamnya. Oleh karena itu apabila asupan anak tidak tepat, salah satunya tidak menyusui ASI eksklusif minimal 6 bulan kehidupannya, maka perkembangan otak dan kecerdasannya bisa tidak optimal. Anak yang mengonsumsi ASI akan memiliki perkembangan saraf otak yang lebih baik, selain itu durasi pemberian air susu ibu juga berpengaruh terhadap kecerdasan anak.
Tiga hal berikut dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan anak dari ASI.
Pertama,?ASI mengandung 2 macam asam amino yaitu?decosahexaenoic acid?(DHA) dan?aracidonic acid (ARA) yang hanya terkandung dalam air susu ibu, tetapi tidak ada di susu formula dan keduanya berperan dalam mendukung pertumbuhan sel saraf, retina, dan otak.
Kedua,?kandungan laktosa pada ASI yang lebih tingggi daripada di susu sapi, penting untuk pembentukan galaktolipid yang merupakan unsur vital yang sangat penting untuk pertumbuhan sistem saraf pusat.
Ketiga, lamanya pemberian ASI ?berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan sel saraf otak, perkembangan kognitif atau kecerdasan dan kemampuan akademis anak pada usia sekolah 10-18 tahun nanti. Oleh karena itu penting bagi seorang bayi mendapatkan ASI minimal 6 bulan yang lebih baiknya lagi dilanjutkan hingga usia 2 tahun untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas dan berkualitas.
