Pada anak usia dibawah 5 tahun, sesuatu yang normal untuk mengalami sakit seperti infeksi virus sebanyak 8-12 kali dalam satu tahun.
Seiring bertambahnya usia, anak usia sekolah hanya mengalami sakit normalnya sebanyak 5-6 kali dalam setahun dan 2-3 kali saat usia remaja.
Penurunan angka kejadian sakit tersebut terjadi karena sistem imun anak semakin sempurna seiring bertambahnya usia.
Jika anak sakit, orang tua pasti khawatir namun jangan panik, ini adalah 5 tips yang orang tua dapat lakukan di rumah
- Cukupi cairan
- Saat anak sakit, akan lebih sulit untuk minum air, sedangkan jika kurang konsumsi air akan membuat anak dehidrasi. Fokuskan bukan pada volumenya dalam sekali minum namun rutinkan pemberian minum sedikit demi sedikit. Sebagai contoh suapi air ke anak dengan sendok setiap 5-10 menit, walau sedikit namun jika rutin diberikan, volume dalam 24 jam akan tercukupi.
- Lalu perbanyak air putih (75%) bukan air yang berasa dan berwarna seperti jus atau teh karena terkadang kandungannya mungkin malah membuat sakit lebih parah. Seperti pemberian jus jambu kemasan pada pasien demam berdarah dapat membuat anak menjadi batuk di akhir sakit karena jus kemasan mempunyai kadar gula lebih tinggi dibanding jus homemade.
- Pada bayi disarankan ASI diperah agar dapat terukur volume ASI yang masuk karena proses menyusu pada bayi memerlukan tenaga sehingga pada anak sakit terkadang anak hanya “mengempeng”. ASI perah dapat diberikan dengan sendok perlahan dan berjeda, walau sedikit demi sedikit namun masih ada yang terukur masuk ke bayi.
- Berikan makanan dengan nutrisi yang baik
Selain sulit konsumsi air, konsumsi makanan juga sulit pada anak sakit. Sehingga terkadang membuat orang tua pasrah dan memberikan apa saja yang penting kesannya banyak yang masuk. Tetapi makanan dengan nutrisi yang tepat adalah bagian dari terapi sehingga jangan fokus pada banyaknya makanan yang dikonsumsi anak, tetapi mutu pada makanan tersebut. Hindari makanan Ultra Processed Food karena mengandung gula, garam dan pengawet yang cukup tinggi, gantikan dengan makanan alami yang kaya makro dan mikronutrien yang berperan pada penyembuhan. Sebagai contoh jika anak tidak mau makan nasi, berikan lauknya saja. Lalu lebih baik tawarkan lauk seperti ayam, ikan, telur, seafood, tahu, tempe walau hanya sedikit dibanding biskuit dan roti atau puding.
- Pastikan kebersihan anak dijaga
Kebersihan wajib dijaga pada anak sakit. Karena pada saat sakit membuat anak lebih rentan dengan infeksi sekunder.
- Anak wajib dimandikan dengan sabun bayi/anak sebanyak 2 kali per hari. Demam bukan kontraindikasi anak untuk mandi. Anak dapat mandi dengan air hangat jika memang sedang demam.
- Sikat gigi juga disarankan, jika memang sulit memakai sikat gigi boleh dengan kasa dan air untuk membersihkan gigi anak dengan lembut, jika masih sulit, atau tidak dianjurkan, boleh meminta anak untuk berkumur sehabis mandi.
- Pemakaian pampers juga harus diperhatikan, ganti pampers anak setiap 3-4 jam walau belum penuh, selain menjaga kebersihan kulit bagian genitalia, juga untuk menilai apakah anak buang air kecil atau tidak dan memastikan anak tidak jatuh pada keadaan dehidrasi.
- Pastikan anak yang sakit, orang tua dan caregiver juga sering cuci tangan dengan air mengalir karena kuman paling banyak dibawa oleh tangan manusia.
- Istirahat yang cukup
Periode sakit akibat virus berlangsung sekitar 7 hari. Jika anak memang sedang sakit, berikan waktu yang cukup untuk tubuh anak istirahat. Sebagai contoh pada anak dengan batuk pilek walau sudah aktif, biarkan anak tetap dirumah selama 2-3 hari setelahnya agar mencegah si anak terkena infeksi berulang.
Pada kasus lain istirahat harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut, seperti pada pasien cacar diharapkan tetap dirumah 5-7 hari setelah lesi cacar terakhir timbul (total istirahat di rumah sekitar 14 hari)
- Mengenali tanda bahaya
Orang tua wajib tau tanda bahaya pada bayi/anak untuk segera membawa anak ke Rumah Sakit (RS) jika terdapat tanda di bawah ini
- Pada anak diare atau muntah pastikan tidak dehidrasi dengan melihat air mata masih ada atau tidak saat anak menangis dan produksi air seni cukup atau tidak setiap 3-4 jam.
- Pada anak batuk/pilek, pantau ada atau tidak tanda sesak. jika hidung bayi atau anak kembang kempis (napas cuping hidung), tarikan napas seperti berat, saat menarik napas, terdapat cekungan dalam di dekat leher atau di sela iga adalah tanda anak sesak
- Pada anak demam, jika demam masih sangat tinggi dengan pemberian obat penurun demam rutin, konsumsi cairan berkurang, lalu anak cenderung tidur dan sulit dibangunkan juga kondisi anak menjadi kejang saat demam, merupakan tanda bahaya yang perlu segera ke RS.
https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/